Senin, 25 April 2011

DILEMA PENDIDIKAN ISLAM AKIBAT PERUBAHAN DAN PERGANTIAN SISTEM PENDIDIKAN


 
DILEMA PENDIDIKAN ISLAM AKIBAT PERUBAHAN DAN PERGANTIAN SISTEM PENDIDIKAN

Oleh: Suryan Masrin




Lembaga pendidikan Islam salah satu lembaga yang menjadi tempat proses belajar-mengajar berlangsung. Tanpa adanya sebuah lembaga, proses belajar-mengajar tersebut akan sulit untuk berhasil. Tersedianya sebuah lembaga  belum tentu menjadi faktor untuk mencapai keberhasilan tersebut, tanpa adanya usaha dan kegigihan, apalagi jika tanpa adanya sebuah lembaga yang menaungi. Pelaksanaan pendidikan tersebut dapat berupa formal, informa,l dan nonformal.

Lembaga pendidikan Islam terbagi kepada dua lembaga, yaitu; lembaga yang bersifat nasional (modern) dan tradisonal (salafi). Keberhasilan lembaga pendidikan Islam bersifat nasional untuk mencapai tujuan yang diinginkan ditentukan oleh baik atau tidaknya sistem yang digunakan atau ditetapkan oleh pemerintah. Lain halnya dengan lembaga pendidikan Islam yang bersifat tradisional, karen sistem pendidikan yang dipakai di sesuaikan dengan keadaan dan kesepakatan dari pengurus lembaga tersebut dan masyarakat sekitar. Sehingga keberhasilan mudah untuk dicapai.

Mengapa harus ada perubahan dan pergantian sistem pendidikan ?

Perubahan dan pergantian dalam sistem pendidikan dilakukan karena tujuan dasarnya adalah untuk memudahkan pelaksanaan pendidikan, sehingga proses belajar-mengajar dalam pendidikan lebih mengarah kepada apa yang diinginkan dan dicita-citakan oleh pemerntah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pemerintah menginginkan  dan mengharapkan agar masyarakat (warga Indonesia) mempunyai SDM-SDM yang bermilitan dan berkualitas. Setelah itu barulah dikembangkan potensi-potensi yang dimiliki mereka tersebut, sehingga lahirlah sebuah perubahan dalam pembangunan dan pengembangan aspek aset-aset pemerintahan. Akan tetapi yang terjadi sebaliknya, dengan perubahan dan pergantian sistem pendidikan tersebut malah membuat kesulitan bagai lembaga-lembaga pendidikan untuk mengembangkan pendidikan tersebut. Pelaksanaan pendidikan menjadi kacau dan menyulitkan, sehingga pencapaian tujuan pendidikan tersebut susah untuk terpenuhi dan dicapai.

Ada apa dengan sistem pendidikan ?

Perubahan yang terjadi ditubuh sistem pendidikan yang telah berulang kali, telah dimulai dari sebelum tahun 1970-an hingga sekarang, namun yang  kita ketahui hanyalah sistem pendidikan tahun 1994-lah yang mengakar dan melekat pada ingatan. Setelah rezim Soeharto mulai timbul ancang-ancang baru untuk kembali melakukan perubahan sistem pendidikan. Perubahan pun terjadi di tahun 2000 dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Pada awalnya, pemberlakuan sistem KBK hanya ditempat-tempat tertentu dan menyeluruh setelah tahun 2004. Belum mantap pelaksanaan KBK, kemudian diganti lagi dengan sistem KTSP di tahun 2007 sekarang. Padahal, untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu sistem, minimal 5 atau 10 tahun pemberlakuannya. Jadi wajar saja SDM-SDM yangada tidak berkembang, belum sempat mefokuskan kesuatu hal, sudah munsul hal yang baru, sehingga apa yang telah direncanakan dan dicita-citakan down begitu saja diarus perubahan tersbut. (2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih...