DILEMA PENDIDIKAN ISLAM AKIBAT PERUBAHAN DAN PERGANTIAN SISTEM
PENDIDIKAN
Oleh: Suryan Masrin
Lembaga
pendidikan Islam salah satu lembaga yang menjadi tempat proses belajar-mengajar
berlangsung. Tanpa adanya sebuah lembaga, proses belajar-mengajar tersebut akan
sulit untuk berhasil. Tersedianya sebuah lembaga belum tentu menjadi faktor untuk mencapai
keberhasilan tersebut, tanpa adanya usaha dan kegigihan, apalagi jika tanpa
adanya sebuah lembaga yang menaungi. Pelaksanaan pendidikan tersebut dapat
berupa formal, informa,l dan nonformal.
Lembaga
pendidikan Islam terbagi kepada dua lembaga, yaitu; lembaga yang bersifat
nasional (modern) dan tradisonal (salafi). Keberhasilan lembaga pendidikan
Islam bersifat nasional untuk mencapai tujuan yang diinginkan ditentukan oleh
baik atau tidaknya sistem yang digunakan atau ditetapkan oleh pemerintah. Lain
halnya dengan lembaga pendidikan Islam yang bersifat tradisional, karen sistem pendidikan
yang dipakai di sesuaikan dengan keadaan dan kesepakatan dari pengurus lembaga
tersebut dan masyarakat sekitar. Sehingga keberhasilan mudah untuk dicapai.
Mengapa harus ada perubahan dan pergantian sistem pendidikan ?
Perubahan dan
pergantian dalam sistem pendidikan dilakukan karena tujuan dasarnya adalah
untuk memudahkan pelaksanaan pendidikan, sehingga proses belajar-mengajar dalam
pendidikan lebih mengarah kepada apa yang diinginkan dan dicita-citakan oleh
pemerntah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pemerintah menginginkan dan mengharapkan agar masyarakat (warga
Indonesia) mempunyai SDM-SDM yang bermilitan dan berkualitas. Setelah itu
barulah dikembangkan potensi-potensi yang dimiliki mereka tersebut, sehingga
lahirlah sebuah perubahan dalam pembangunan dan pengembangan aspek aset-aset
pemerintahan. Akan tetapi yang terjadi sebaliknya, dengan perubahan dan
pergantian sistem pendidikan tersebut malah membuat kesulitan bagai
lembaga-lembaga pendidikan untuk mengembangkan pendidikan tersebut. Pelaksanaan
pendidikan menjadi kacau dan menyulitkan, sehingga pencapaian tujuan pendidikan
tersebut susah untuk terpenuhi dan dicapai.
Ada apa dengan sistem pendidikan ?
Perubahan yang
terjadi ditubuh sistem pendidikan yang telah berulang kali, telah dimulai dari
sebelum tahun 1970-an hingga sekarang, namun yang kita ketahui hanyalah sistem pendidikan tahun
1994-lah yang mengakar dan melekat pada ingatan. Setelah rezim Soeharto mulai
timbul ancang-ancang baru untuk kembali melakukan perubahan sistem pendidikan.
Perubahan pun terjadi di tahun 2000 dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi
(KBK). Pada awalnya, pemberlakuan sistem KBK hanya ditempat-tempat tertentu dan
menyeluruh setelah tahun 2004. Belum mantap pelaksanaan KBK, kemudian diganti
lagi dengan sistem KTSP di tahun 2007 sekarang. Padahal, untuk melihat berhasil
atau tidaknya suatu sistem, minimal 5 atau 10 tahun pemberlakuannya. Jadi wajar
saja SDM-SDM yangada tidak berkembang, belum sempat mefokuskan kesuatu hal,
sudah munsul hal yang baru, sehingga apa yang telah direncanakan dan
dicita-citakan down begitu saja
diarus perubahan tersbut. (2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih...