Rabu, 18 Mei 2011

Wanita: Ingin di Cintai dan di Sayangi; Pendahuluan


PENDAHULUAN


Bismillahirrahmanirrahim


Segala puji hanya bagi Allah swt, Sang pemilik alam semesta, yang seisinya ada dalam genggaman-Nya. Kami memohon, meminta, dan berharap hanya bagi-Nya. Semoga Dia senantiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya di dunia ini. Amin.
Salam dan shalawat semoga senantiasa tercurahkan kepada manusia pembawa risalah kebenaran yang diutus oleh Allah swt sebagai utusan terakhir, dialah Muhammad saw. Manusia yang wajib dijadikan teladan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Karena suri teladan yang baik telah ada pada dirinya. Sebagaimana Allah swt berfirman.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21).

Meneladani kepribadian Nabi Muhammad saw adalah sebuah kewajiban yang mutlak bagi setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Agar menjadi manusia yang benar dan selamat di dunia dan di akhirat.
Menjadi wanita adalah sebuah anugerah yang luar biasa, sebagaimana jadi laki-laki. Wanita diciptakan sebagai teman dan pendamping bagi laki-laki. Keduanya diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Keduanya harus saling melengkapi sesuai dengan fitrahnya masing-masing. Allah swt berfirman.

 “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al-Baqarah: 187).

Wanita adalah makhluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna di dunia ini. Sosok yang penuh misteri dan tak ada tandingannya. Ia kerap kali dipuji, disanjung, dan diharapkan cintanya. Menjadi sumber inspirasi bagi para penyair, penulis novel, dari yang klasik hingga yang modern, dan lain sebagainya. Seperti disebutkan dalam sebuah ungkapan, “Di mana ada wanita, di sanalah kehangatan hidup dapat dirasakan.”

Peran wanita yang sangat signifikan tak dapat dielakkan, bahwa ia sangat berperan penting bagi eksistensi dan kemajuan sebuah peradaban. Sebuah ungkapan menyebutkan, “Jika wanita di suatu bangsa baik, maka baik pulalah seluruh bangsa itu. Sebaliknya, jika hancur ia, maka hancur pulalah bangsa itu.”
Jadi, tak dapat dipungkiri bila tanpa adanya wanita dunia akan jadi damai, indah, dan adanya peradaban. Tetapi sebaliknya, yang dirasakan dunia bagaikan fatamorgana (gersang dan tandus), seperti tak ada dunia. Hidup akan sunyi, kesepian, tak ada teman, hiburan, terlebih ‘cinta’.
Di balik semua itu, kembali pada fitrah dan tabiat dasarnya, bahwa wanita ingin dicintai dan disayangi. Perangainya yang lemah lembut menunjukkan bahwa cinta dan sayang tak pernah terpisahkan darinya.

“Wanita; Ingin di Cintai dan di Sayangi” demikianlah judul buku yang ada di tangan pembaca sekarang, semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi kita semua, khusunya bagi para wanita. Bila terdapat kealahan (kekeliruan) dan kekurangan, mohon diingatkan. Kritik an saran yang membangun sangat diharapkan untuk sebuah pembenaran lebih laanjut.

Akhirnya, selamat membaca dan mengambil manfaatnya!

Belitong, 2011

















Senin, 02 Mei 2011

Secercah Kisah Di Awal Ramadhan


SECERCAH KISAH DI AWAL RAMADHAN
Oleh : Nayrus El Rayyan


            Hari pertama ramadhan tahun ini baru saja dimulai, terasa ada sesuatu yang berbeda apabila dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Ketika bulan suci ini dibentangkan bagi umat Muslim diseluruh dunia, serentak suasana rindu – pun mendekap dengannya dan mengendap dalam relung hati. Hati yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan kegembiraan yang memuncak dalam dekapan bulan yang dipenuhi dengan keberkahan dan keistimewaan.

            Sedikit lucu, apabila ku ingat hari pertama mamasuki bulan ramadhan tahun ini. Ketika malam pertama dibulan ini, yaitu malam pertama untuk melaksanakan sholat sunnah tarawih. Sebagaimana biasanya, sholat sunnah tarawih dilakasanakan dimasjid secara bejama’ah. Sholat sunnah tarawih dilaksanakan tergantung dengan kebiasaan dan ketentuan dimasing-masing tempat, maksudnya untuk jumlah raka’atnya. Ada disebagian tempat melaksanakan sholat sunnah tarawih dengan jumlah 23 raka’at lansung dilanjutkan dengan witir, dengan pelaksanaan 2 raka’at satu kali salam untuk tarawih dan 2 kali salam untuk witir, dengan pelaksanaan 2 raka’at salam pertama dan 1 raka’at salam kedua. Adapula dengan jumlah 8 raka’at, cara pelaksanaannya sebagian dengan 2 raka’at satu kali salam dengan witir 3 raka’at langsung satu kali salam dan 4 raka’at satu kali salam dengan 3raka’at langsung salam.

            Malam pertama aku melaksankan sholat tarawih dimasjid al-Ikhlas desa Riding Panjang Kecamatan Merawang Bangka. Kebetulan dimasjid tersebut melaksanakan tarwih dengan jumlah 23 raka’at langsung dengan witir. Pada awalnya memang telah tertanam pada diriku untuk sholat tarwaih cukup mengikuti imam hanya sampai delapan raka’at dengan witir dilaksanakan sendiri, jika dimasjid yang melaksanakan tarawih delapan raka’at aku ikuti sampai selesai, tuntas dengan witirnya. Setelah rak’at kedelapan tiba, maka aku bergegas keluar dari masjid dan langsung pulang kerumah. Sesampai dirumah, aku tidak langsung masuk kedalam rumah, melainkan mampir ke konter HP milik abang ipar ku, yang berada didepan rumah mertuaku, kebetulan yang jaga konternya adalah istriku. Aku langsung masuk kedalam konter tersebut, dengan sedikit perbincangan kecil dengan istriku. Tidak terasakan waktu telah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Sepulang dari masjid aku berniat melaksanakan witir dirumah, akan tetapi sampai pukul 21.00 WIB, belum terlintas sedikitpun dalam benakku terfikirkan bahwa aku belum melaksanakan sholat witir. Kemudian aku dan istriku masuk kedalam rumah langsung menuju kamar tidur. Sedikit senda gurau menemani hingga kami tertidur. Pukul 03.00 WIB alarm berbunyi, kamipun terbangun. Waktu sahur tiba, tetapi belum juga teringat olehku kalau aku belum melaksanakan witir. Kami langsung makan sahur, hanya istriku yang tidak ikut sahur karena datang bulan (hait).

            Waktu subuh tiba, aku langsung melaksanakan sholat subuh. Setelah usai sholat subuh, baru aku teringat bahwa dari semalaman aku belum melaksanakan witir. Ah … sudahlah, inikan bukan disengaja, lagian inikan sunnah. Kalau bukan karena lupa mana mungkin aku meninggalkannya.
           
            Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB, aku dan istriku harus bersiap-siap untuk pulang ketempat kontrakan kami di Sungailiat, sekaligus harus bekerja sebagaimana aktivitas keseharian. Sesampai dikontrakan, hanya sekita 10 menit kami kami langsung berangkat menuju tempat intriku kerja, yaitu di Islmic Centre. Setelah sampai, aku langsung memutar arah kendaraanku dan bergegas kembali menuju kontrakan kami.

            Akupun sampai, dan langsung masuk kedalam untuk istirahat. Kurang lebih pukul 09.00 pagi, aku berangkat menuju tempat kerjaku di SD Negeri 11 Sungailiat, tepatnya di Lubuk Keli Parit Padang. Aku ke sana untuk menyelesaikan Laporan Bulanan Agustus 2008 untuk tingkat SD/MI dan pengumpulannya paling lambat tanggal 5 dalam setiap bulanya setelah sekian lama aku menulis laporan tersebut, sejenak aku berdiri. Sedikit rasa haus menggerakkan langkah kakiku menuju tempat air minum gelas kemasan, yang kebetulan didalamnya ada sekantong permen KISS. Tidak terbayangkan dalam benakku kalau hari itu adalah hari pertama berpuasa ditahun ini. Aku langsung membuka kantong permen tersebut, tanpa ada keganjilan dan kejanggalan permen tersebut aku masukkan kedalam mulutku. Hisapan demi hisapan terus ku lakukan, tiba-tiba baru teringat olehku bahwa aku sedang berpuasa. Maka seketika itu pula aku langsung mengeluarkan permen tersebut dari mulutku dan aku langsung berkumur-kumur  untuk menghilangkan rasa manis permen tersebut dari mulutku. Setelah itu, kembali aku lanjutkan menyelesaikan laporan tersebut. Akhirnya selesailah sudah laporan tersebut.
           
            Dalam benakku, mungkin hal ini terjadi padaku karena belum terbiasa. Maklum baru hari pertama  berpuasa, seolah-olah rasanya seperti hari-hari biasa. Semoga jadi pelajaran dan renungan!



Indahnya Cinta


Indahnya Cinta
Oleh: Nayrus El Rayyan


"Cinta adalah suatu kemudi dalam bahtera kehidupan"
Hamka



Ketika orang yang dicintai menyambut dengan mesra
cinta yang telah diberikan, bagaikan indahnya dalam surga,
yang hanya bisa dirasakan dengan alam fantasi (hanyalan).
Ibarat sang kupu-kupu yang hinggap pada sekuntum mawar
yang sedang mekar berseri, dan membiarkan kupu-kupu
menghirup aroma dan keharumannya yang tiada tara, yang tak
satupun dapat menandinginya.

Indah... indah... begitulah cinta pabila sedang bersemi.
Terus tumbuh dan berkembang di bawah alunan gesekan
biola kerinduan, sesuai dengan perawatan dan bimbingan
penderita cinta. Takkan pernah terlupakn dalam kenangan
hidup, sekalipun ia tak bisa memilikinya.

Hari-hari terasa indah, seolah mentari memberikan
cahaya kehidupan. Senyum dan tawa mengiringi setiap
hentakan kaki melangkah, bagaikan kisah cinta Laila Majnun
yang penuh dengan kegilaan. Seperti jalinan cinta Romeo dan
Juliet yang rela mati demi keteguhan cinta mereka berdua.
Begitulah cinta yang sedang tumbuh dan bersemi. Terasa
indah nan tiada tara. Tiada yang dapat menyainginya pabila
telah menyatu.

Pengampunanku pada Rabb Ilahi



Pengampunanku pada Rabb Ilahi
Oleh: Nayrus El Rayyan


Ditengah hati merasa tenang, bahagia dan tentram, tibatiba
sejenak hatipun tersentak dikejutkan oleh sesuatu yang
tak pernah terduga dan terfikirkan. Sesuatu yang selama ini
aku takutkan dan tidak ku harapkan terjadi. Tiba-tiba seketika
suasana berubah, kabut malam yang menyelimuti semakin
mencekam, nafsu semakin tak terkontrol dan tak
terkendalikan. Hati menggebu-gebu serasa dihantui oleh rasa
bersalah dan lautan dosa. Tetapi penyesalan tiada berguna,
nasi telah menjadi bubur.

Semangat harus selalu ibangkitkan dan harus tetap
dikobarkan. Kuatkan hati tuk menghadapi dan menerima
sesuatu yang telah terjadi. Hilangkan jauh-jauh dan jangan
tanamkan dalam jiwa rasa takut dan bersalah, dan jangan
biarkan ia menghantui. Temukan jalan penyelesaian dan
solusi tuk menghadapi dan menjalani semua yang telah
terjadi. Hilangkan sejenak apa yang telah dilakukan, fikirkan
sesuatu yang baru, yang bisa memberikan motivasi dan
semangat menjalani hidup ini. Manusia tak akan mampu
menghadapi masalah yang sangat besar jika tanpa
menghiraukan orang disekeliling, tetapi jangan salah pula
menempatkan diri dan menjadikan orang lain tuk dijadikan
tempat mencurahkan semua kepribadian diri. Tidak
selamanya orang lain bisa mengerti tentang pribadi kita.
Karena manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang tak luput
dari salah dan lupa dan lebih lemah dari penciptanya yang
lebih mengerti terhadap apa yang telah diciptakannya. Dia
memang tidak tampak dan tak pula nyata, tetapi Dia ada. Dan
dengan sendirinya Ia bisa mengerti akan kebutuhan dan
keinginan ciptaan-Nya.

Beserah diri kepada Sang Pencipta yang Maha Tahu,
tentu akan lebih menjanjikan dan memberikan ketenangan
hati dan jiwa, karena tak satupun yang dapat memberikan
keutuhan dan ketenangan hati dan jiwa selain-Nya. Selayaknya
dan sepatutnya kita berserah diri dan mengabdi kepada-Nya
yang Esa.

Aku sadar dan mengerti, bahwa selama ini telah angkuh
dan jauh dari-Mu, terlarut dalam buaian kenikmatan dunia
yang tidak menjanjikan bagiku. Tetapi, setelah semuanya
terjadi penyesalan baru ku tunaikan perintah-Mu, walau hanya
seujuang jari. Padahal selama ini telah aku sadari akan murka-
Mu, dan aku tahu akan resiko dan bahayanya jika ku lakukan
semua itu.

Kini penyesalanku tiada arti, hanya Dia-lah yang Tahu.
Apakah taubatku diterima ataukah tidak, walaupun aku yakin
Dia maha Bijaksana dan menerima semua taubat hamba-Nya,
tetapi aku adalah hamba yang tahu akan hukum dan larang-
Mu. Semua hanya Engkau yang menentukannya.
Banyak pengalaman, cerita bahkan realitas kehidupan
yang menggambarkan akan murka-Nya di dunia. Itu semua
hanya di dunia yang hanya sementara, bagaimana mungkin
aku bisa menghadapi dan mempertanggunggjawabkan
penghambaanku pada-Nya di akhirat nanti. Di dunia yang
fana ini aku sudah tak sanggup lagi menanggung aib yang
telah aku perbuat sendiri, apalagi di akhirat nanti. Wallahu
a’lam.

Keteladanan para shahabat dan tabi’in telah banyak
memberikan contoh kebaikan tuk dunia dan bekal tuk
akhirat. Namun masih juga terjerumus oleh makhluk ciptaan-
Nya yang keji dan kejam. Memang syetan tidak pernah
memberikan kesempatan kepada manusia untuk berbuat baik
dan beribadah kepada Sang Pencipta, bahkan mereka tak akan
pernah sudi hingga kita ikut bersama mereka ke dalam neraka.
Ya Allah... setelah semua ini, semua yang telah
menjauhkanku, semua yang telah menghanyutkanku dan
melelapkaku dan dari-Mu. Perkenankanlah permohonan
taubatku, sebagai hamba-Mu yang lemah dan dhaif ini, yang
tak bisa menahan hawa nafsu dan tak mampu mengendalikan
diri, yang telah lalai dari perintah-Mu dan tak mematuhi
larangan-Mu. Hamba berserah dan memohon pada-Mu agar
memperkenankan taubatku, karena hamba sadar tiada yang
bisa memberi pengampunan dan penerimaan taubat, selain
keridhaan dari-Mu.

Jadi perkenankanlah do’a hamba....
Allahhumma ya Allah, Tuhan yang Maha Tahu, Tuhan
yang Maha Bijaksana, Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha
Pengampun. Hamba-Mu yang lemah ini memohon tuk
diperkenankan dan diterima taubat, dari semua yang telah
diperbuat. Jadikanlah hamba ini hamba yang selalu istiqomah
dan patuh dijalan-Mu. Ya Allah hanya pada-Mu-lah hamba
memohon pengampunan dan pertolongan. Amin.

Kenapa Harus Jatuh Cinta ?


Kenapa Harus Jatuh Cinta ?

Oleh: Nayrus El Rayyan


Jatuh cinta...
Tak kenal usia
Tua muda janda dan duda
Stiap manusia pasti merasakan jatuh cinta …
Reff ...
Jatuh cinta itu indah
Jangan kau takut jatuh cinta
Aku ingin kau jatuh cinta lagi
Dan semua kan t’rasa indah ...
(Baron ’Soulmate)

Sebuah syair lagu yang sering terngiang dan mengusik
ditelinga-telinga yang radang dan ketandusan. Asyik dan pas
dengan keadaan yang sedang dialami. Jatuh cinta, begitulah
dalam syair tersebut merupakan suatu hal yang sangat
berkesan dijiwa, tak satupun manusia yang terlepas dari derita
panas dan ganasnya nafsu cinta. Namun satu hal yang sangat
membahagiakan dan menyenangkan, yang mungkin tak
pernah terlupakan dalam ingatan bagi mereka yang pernah
jatuh cinta. Cinta juga bisa jadi bomerang dan malapetaka
serta derita yang tak berkesudahan, tatkala cinta tersebut
meronta. Hal yang membahagiakan tersebut adalah ketika
sebuah ungkapan rasa cinta yang diutarakan diterima dan
disambut belaian jiwa-jiwa sayu dan lembut dan sebaliknya
derita dan petaka menimpa ketika ungkapan rasa cinta
tersebut disampbut oleh jiwa-jiwa gersang, tandus dan
fatamorgana.

Itulah sebuah cinta... butuh ketabahan, kesabaran dan
kegigihan serta perjuangan, pengorbanan dan keteguhan hati.
Cinta memang indah, pabila ia telah dimiliki dengan hati yang
menyatu. Arus positif dan negatif jadi sebuah persaudaraan
yang melakat dalam satu ikatan, itulah cinta. Akan bertambah
pula indahnya pabila ia diikat dengan sebuah perjanjian untuk
hidup semati tuk menjalani dan menapaki kehidupan. Ketika
janti telah diungkapkan, ijab qobul – pun mengiringi
lantunan syair-syair ayat al-Qur’an dan syahadatain. Cincin
telah mengikat dijari manis sang hawa, jantungpun berdetak
semakin kencang dan seolah tak mau berhenti. Tiada daya
apapun tuk meredakannya, hingga dengan sendirinya ia
berhenti dan kembali normal.

Kini engkau telah diikat oleh syari’at dan engkau telah
bebas memilkinya, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Berterima kasihlah engkau kepada Sang Pemberi cinta, yang
telah memberikan pasangan sejati untukmu, yang setia dan
senantiasa menemanimu dalam suka dan duka, dalam susah
dan senang. Kini engkau jalani sebuah cinta dengan
kebahagiaan dan kemesraan yang tak dibatai oleh suatu
apapun. Engkau bebas memeluk, merangkul dan bermesraan
dengannya tanpa ada perlawanan, kecuali rasa malu-malu
berani dan akhirnya suka dan senang. Engkau dan dia samasama
suka dan menyayangi, tiada yang dapat memisahkan
cinta dan perasaan kalian berdua. Tetapi ingat, jangan pernah
engkau lupa, terbuai dan terlena hanya karena kebebasanmu
dengannya. Jangan pernah sekali-kali lupa akan hak dan
kewajibanmu sebagai ’abd (sang pengabdi). Setengah agama
predikatnya telah engkau sandang, dan satu pintu rizki telah
dibukakan kepadamu. Syukurilah akan hal itu, agar engkau
semakin banyak diberikan kemudahan. Ingat! Ijabnya telah
engkau terima, rasa tanggungjawab haru tertanam dalam jiwa
dan jangan sampai ia lepas.

Begitulah cinta, indahnya tiada tara dan tak satupun
yang dapat menandinginya. Begitu juga cintamu kepada Sang
Pemberi cinta, ia kan terasa indah pabila engkau telah dekat
dengan-Nya. Jangan pernah engkau jauhkan dari relung
hatimu cintamu kepada-Nya. Karena hanya Dia-lah yang dapat
menyelamatkan jasadmu dari kobaran api neraka. Syukurilah!
Setelah engkau diberikan cinta, dan cintamu dikabulkan.
Sekarang tiba waktunya bagimu untuk membalas pada Sang
Pemberi cinta. Bermunajat dan bertaqorrublah pada-Nya,
memohon dan besimpuhlah dengan diiringi cucuran air mata
yang mengalir dan mambasahi hati dan jiwa untuk mengharap
kemapunan-Nya.

Tambahlah kedekatanmu pada-Nya, dari sebelum
engkau diberikan cinta dan cintamu dikabulkan. Jika
sebelumnya engkau dekat dalam ukuran 10 jarak hitungan
meter, maka sekarang tambahlah kedekatannmu pada-Nya
menjadi 20 jarak yang terus ditambah dan terus ditambah.
Terus dan teruslah untuk menambahnya sebelem Dia bosan
terhadap engkau, hingga tiba bagimu untuk bertemu dengan-
Nya ” Innalillahi Wainnalillahi Rooji’uun”.