Minggu, 01 Mei 2011

Orang Misterius


Orang Misterius


Aku terheran-heran …
Entah ilmu apa yang dipakai orang misterius itu. Setiap kali, yang jadi korbannya selalu ABG alias anak baru gede, mungkin karena darahnya yang masih segar, atau karena kulitnya yang masih mulus … atau karena keperawanannya …
Uhhh …
Tak tau lah …
Yang pastinya telah banyak yang jadi korban. Bayangkan saja, hal itu telah dilakukan oleh orang misterius sekitar dua tahunan. Berapa banyak ABG-ABG yang harus kehilangan semuanya, perhiasan yang dipunya, pernak-pernik, uang, hingga keperawanannya. Tak bisa aku membayangkannya.
Duh kasiannya …
Aku jadi tambah heran, apa orang ini yang sangat hebat, ataukah aparat penegah hukumnya yang kurang cermat.
Uhhhh …
Lagi-lagi nafasku terhongoskan
Tahun 2010 adalah tahun kegembiraan bagi orangtua yang anaknya jadi korban kebengisan orang misterius itu. Tepatnya bulan Februari, ia telah ditangkap oleh aparat hokum di kediamannya sendiri. Tenyata hipotesisku sedikit ada benarnya. Tapi yang pastinya aku ancung jempol untuk aparat hukum karena telah menangkap biang kerok perusak moral generasi bangsa.
Kumisnya yang tebal dan rambutnya yang hampir botak, sekilas tak ada satupun dari dirinya yang membuat orang tertarik, jangan untuk kena rayuannya, melihatnya saja menakutkan. Benar kata Kahlil Gibran; “bahwa menilai seseorang itu jangan hanya pada apa yang ditampakkannya, tetapi lihatlah apa yang tidak diperlihatkannya.”
Nasi telah jadi bubur …
Mau diapakan, yang telah terjadi tidak akan mungkin dapat ditarik kembali. Itulah yang terjadi, jika kita terlalu mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. Berani berbuat, harus siap menanggung akibat, itulah pepatah mengatakan.
Nasehat orangtua begitulah adanya, tiada orangtua yang menasehati anaknya untuk berbuat jahat. Orangtua tak musti harus disalahkan, baik dan buruk tergantung kita yang menentukannya, lain halnya dengan anak-anak.
Eloklah Gurindam di bawah ini dijadikan renungan dan pelajaran:
Hidup di dunia yang fatamorgana
Membuat orang jadi sengsara
Bagaikan terdiam dalam penjara
Jika tidak penuh dengan usaha

Bumi dipijak dengan telapak kaki
Kita hidup harus berbenah diri
Agar menjadi manusia yang madiri

Santunlah dalam bermasyarakat
Murahlah terhadap kerabat
Agar menjadi orang yang bermartabat

Amal harus selalu ditambah
Jangan lupa selalu berbenah
Supaya jadi orang yang ramah
Teguhkan diri dengan amanah

Kitab Al-Qur’an pegangan manusia
Petunjuk bagi hidup di dunia
Selalu bertaubat menghapus dosa
Akhirat nanti pasti bahagia

Hidup itu haruslah bermurah
Biar rezeki terus bertambah
Dan pasti akan mendapat berkah

Rajinlah sembahyang lima waktu
Itulah kewajiban bagi yang tahu
Mengerjakannya tiada menunggu

Berbuat baik pada kedua orangtua
Mengharap ridha dari Yang Kuasa
Masuk surga tanpa disiksa
Itulah petunjuk hidup bagi manusia

Inilah gurindam yang serat akan maksan
Nasehat bagi umat manusia
Agar menjadi orang yang bertaqwa
Dunia akhirat pasti berbangga

Cukup sekian nasehat ini
Semoga pembaca jadi memahami
Pentingnya hidup dengan mengabdi
Akhirnya menjadi hidup yang hakiki
Insya Allah …

Sebuah pelajaran bagi kita, jangan hanya karena penampilan yang sedikit meyakinkan dan tawaran yang mendesak kebutuhan, kita lansung ditaklukkannya.
Ehemmm …
Daripada mengharap sesuatu yang tak bisa diduga, mending kita Bantu orangtua. Membantu tak musti harus kita bekerja dengan hasil jerih upaya dan jadi pengusaha, memberikan senyuman saja pada mereka juga salah satu bukti kecintaan kita. Apalagi sebagai anak perempuan, pekerjaan untuk mereka cukup di rumah saja, toh yang menghidupi nantinya adalah suaminya.
Prinsip gengsi dan mau cari pemasukan sendiri jangan terlalu dimanja, nanti juga pada saatnya harus melakoninya. Tunggu saja tanggal mainnya.
Aku sedikit gembira, setidaknya dengan ini semua membuat kita jadi waspadaakan dengan kenikmatan yang terus menggoda. Harus memiliki bekal sebagai penjaga, agar kita selalu bahagia.
Ini memang tak jelas bagi orang yang pemalas, namun sebaliknya akan menjadi wacana bagi orang yang bijaksana.
Sebaiknya aku sudahi saja, biar orang tak menjadi buta, dan akhirnya bisa menduga-duga …


Riding Panjang, 09 Februari 2010
Pukul 15:11 WIB, Menjelang Ashar
By: Nayrus El Rayyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih...